Potensi Budidaya Madu Klanceng

Berbekal rasa penasaran, sejumlah warga di Kelurahan Panggungrejo Kecamatan Tulungagung mulai membudidayakan lebah Klanceng atau Kelulut (Trigona bee). Lebah yang satu ini belum banyak dilirik oleh peternak meski memiliki sejumlah kelebihan.

Tanah kosong di belakang rumah di manfaatkan untuk meletakkan kotak kayu berukuran kecil yang merupakan sarang lebah kelulut.

Lebah Klanceng diyakini dapat menghasilkan lebih banyak madu ketimbang lebah biasa. Apalagi lebah yang satu ini tidak menyengat. Selain itu budidayanya pun tidak sulit, dan konon hanya dibutuhkan waktu 3-4 bulan untuk bisa memanen madu yang diharapkan. Madu hasil lebah klanjeng di masukkan dalam botol kecil berukuran 150 ml yang dijual dengan harga 100.000. Untuk pemasarannya madu lancing, untuk sementara hanya mengandalkan pesanan mulut ke mulut. Madu baru diunduh apabila ada pesanan dating langsung ke rumahnya

Beternak lebah Klanceng juga lebih ringan dibanding dengan ternak hewan lain, karena tidak membutuhkan perawatan yang rumit, terlebih hewan bersayap tersebut tidak membutuhkan pakan. Peternak menyediakan bunga di samping rumah dan depan rumahnya untuk makanan lebah klenceng.


Tinggalkan Komentar